SK News, Pulang Pisau – Genderang perebutan tahta pemimpin desa semakin dekat, 18 Mei 2022 sebanyak 20 desa akan memiliki pemimpin baru masyarakat yang tinggal diwilayah masing – masing, medsos menjadi alternatif utama bagi calon kepala desa untuk mencari dukungan publik. Lalu siapa sang pemenang?
Tahapan 13 April 2022 adalah penetapan bakal calon kepala desa dari 5 wilayah kecamatan se – kabupaten Pulang Pisau atau 20 desa yang akan berupaya mengambil hati masyarakat, kekuatan medsos juga akan sedikit banyak mempengaruhi masyarakat pemilih sebab hampir semua masyarakat menggunakan medsos facebook dan keberadaan facebook menjadi salah satu pilihan nitizen dan pemilik akunnya sebagai sarana curahan hati dari semua kalangan pun demikian dengan ajang pesta demokrasi pemilihan kepala desa serentak 2022 di Pulang Pisau.
Deni Widarnani selaku kepala DPMD Pulang Pisau berharap pilkades serentak akan melahirkan pemimpin desa yang amanah, bekerja sebenar – benarnya untuk masyarakat di desa tersebut, kelancaran dalam seluruh tahapan menjadi target utama sebab gesekan kerap mewarnai demokrasi desa dan sebaik – baik calon adalah turut menciptakan suasana aman, nyaman dan lancar.
” Saya kira yang paling penting kepada calon kepala desa adalah turut menciptakan rasa aman dalam semua tahapan pilkades termasuk seluruh tim serta seluruh masyarakat yang ada di desa tersebut, kades adalah tokoh desa yang akan membawa kemajuan didesanya sehingga dari pencalonan harus mengedepankan sosok seorang pemimpin, ” Ucapnya kepada SK News.
Dari beberapa informasi yang berhasil dihimpun media ini menyebut bahwa masyarakat telah belajar lebih banyak sistem demokrasi didesa sehingga kedekatan calon untuk dipilih masyarakat merupakan pilihan yang sudah ditetapkan sebab calon yang maju akan dapat terbaca rekam jejaknya dengan baik sebab seluruh calon berasal dari wilayah desa tersebut walau dalam ketentuan orang diluar desa pun bisa mencalonkan diri.
Lalu dalam hal ini yang paling penting dipahami calon adalah bagaimana membawa diri selama menjadi bagian dari masyarakat tersebut sebab pengaruh yang paling kuat adalah komunitas masing – masing calon berada dilingkungan mana mereka berada.
Tidak sedikit calon patahana juga maju kembali dalam pemilihan pilkades serentak dan dalam hal ini pemilih akan lebih bisa melihat rekam jejak calon tersebut sementata sang penantang adalah sosok pesaing yang kerap disebut sebagai oposisi didesa tersebut yang juga memiliki komunitas tertentu sehingga dipastikan perebutan kursi kepala desa lebih terlihat sosok calon dibanding pesta demokrasi kepala daerah.
Semoga pilkades serentak 2022 ini akan menelurkan pemimpin desa yang amanah, memiliki perolehan suara yang mayoritas dengan mendulang suara yang signifikan sebab gesekan sering terjadi tatkala selisih suara sangat tipis dan rentan berakhir di sidang perselisihan.
Yang paling penting lagi adalah konsekwensi pilihan masyarakat dalam bilik suara dan yang harus dipahami adalah suara masyarakat adalah suara hati yang telah tertanam dalam hati bahwa pilihan adalah suara yang sebenar – benar suara pilihan sosok kepala desa yang telah dipahami dengan baik untuk dipilih. *.*