SKNEWS, PULANG PISAU – Hasil rapid test reaktif itu bukan berarti seseorang itu langsung positif terpapar covid-19 atau corona virus, ini yang terkadang belum dipahami oleh masyarakat dan akhirnya membuat mereka panik dan resah.
Hal ini diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pulang Pisau, dr. Muliyanto Budihardjo, M.Hlth.Sc dalam rapat analisa dan evaluasi (anev) di Posko Gugus Tugas Covid-19 Gedung PSC 119 Pulang Pisau, Jumat (08/05/2020).
Dikatakan dr. Mul, rapid tes itu lebih merupakan tes diagnosa awal untuk mengukur dan mengetahui imunitas tubuh seseorang, hasilnya bisa negatif maupun reaktif, dan apabila hasilnya reaktif itu bukan berarti seseorang tersebut serta merta positif terpapar covid-19 atau corona virus.
“Itu yang perlu dipahami masyarakat, jadi untuk mengetahui seseorang itu positif atau tidaknya terpapar corona virus itu perlu dilakukan tes lanjutan, yaitu tes swab, dalam tes swab akan diambil spesimen lendir dari pasien untuk selanjutnya dikirim dan diuji di laboratorium, dan saat ini swab kita kirim ke laboratorium yang ada di Banjarbaru,” kata dr. Mul.
Jubir gugus, dr. Mul, mengharapkan media ikut berperan dalam memberikan ketenangan kepada masyarakat dengan memberikan informasi yang mengedukasi masyarakat.
Senada dengan yang disampaikan jubir gugus tugas, koordinator bidang akuntabilitas dan pengawasan gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Pulang Pisau yang juga Kepala Kejaksaan Negeri (kejari) Pulang Pisau, Triono Rahyudi juga meminta media ikut memberikan informasi secara masif kepada masyarakat agar bisa membentuk pola pikir dan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap pencegahan dan penanganan covid-19 khususnya di Kabupaten Pulang Pisau. ( rt/red )
